Pertanian vertikal yang dipraktikkan dalam skala besar di pusat-pusat perkotaan memiliki potensi besar untuk: 1. menyediakan makanan yang cukup secara berkelanjutan untuk memberi makan seluruh umat manusia dengan nyaman di masa mendatang; 2. memungkinkan lahan yang luas untuk kembali ke bentang alam memulihkan fungsi dan layanan ekosistem; 3. menggunakan bagian organik dari limbah manusia dan pertanian secara aman dan efisien untuk menghasilkan energi melalui pembangkitan metana, dan pada saat yang sama secara signifikan mengurangi populasi hama (misalnya tikus, kecoak); 4. memulihkan air hitam menciptakan strategi baru yang sangat dibutuhkan untuk konservasi air minum; 5. memanfaatkan ruang kota yang terlantar dan tidak terpakai; 6. memutus siklus penularan agen penyakit yang berhubungan dengan lingkungan yang tercemar tinja; 7. memungkinkan produksi pangan sepanjang tahun tanpa kehilangan hasil karena perubahan iklim atau kejadian terkait cuaca; 8. menghilangkan kebutuhan penggunaan pestisida dan herbisida dalam skala besar; 9. memberikan peran baru yang besar untuk industri agrokimia (yaitu, merancang dan memproduksi makanan yang aman dan terdefinisi secara kimiawi untuk berbagai jenis tanaman yang layak secara komersial; 10. menciptakan lingkungan yang mendorong kehidupan perkotaan yang berkelanjutan, mempromosikan keadaan kesehatan yang baik untuk semua orang yang memilih untuk tinggal di kota.Manusia sekarang menghadapi segudang masalah baru yang menuntut perubahan dramatis pada gaya hidup global kita: perubahan iklim, penyakit menular yang berbahaya, peningkatan urbanisasi, dan penipisan cadangan sumber daya alam. Pertanian hidroponik memiliki potensi kuat untuk mengurangi ancaman yang ditimbulkan oleh masalah ini terhadap sistem pertanian kita. Menanam tanaman dalam kondisi hampir optimal menggunakan teknologi pertanian lingkungan terkendali (CEA) adalah salah satu manfaat terbesar dari pertanian hidroponik. Tanaman yang ditanam di dalam ruangan dan secara hidroponik dapat ditanam di mana saja di bumi kapan saja sepanjang tahun, terlepas dari kondisi cuaca, ketersediaan lahan yang dapat ditanami, atau kualitas tanah. Pertanian hidroponik berpotensi menyediakan makanan lokal segar untuk daerah dengan kekeringan ekstrim dan kualitas tanah rendah, seperti di Afrika sub-Sahara di mana akses ke sayuran berdaun hijau seringkali terbatas.